- May 18, 2015
- Posted by: Admin PPPI
- Category: Economy, Fiscal, Industry, Infrastructure, Investment
JAKARTA – Efek dari eksekusi hukuman mati terhadap sejumlah warga negara asing, seperti penarikan duta besar hingga enggan bertemu dengan pejabat pemerintahan Indonesia dinilai pengamat hanya bersifat jangka pendek.
Sebab, kekayaan Indonesia di mata investor asing sangat begitu luar biasa, baik kekayaan alamnya, Sumber Daya Manusia (SDM) yang banyak, hingga perekonomian yang terus berkembang.
Hal inilah, yang menjadi pertimbangan bagi investor asing untuk tetap menanamkan modalnya di Indonesia, walau negaranya telah menarik dubesnya dari Indonesia.
“Ini hanya jangka pendek, nanti mereka (negara-negara) yang menarik dubesnya akan kembali lagi ke Indonesia. Indonesia itu luar biasa,” ucap Pengamat Kebijakan Publik dari Paramadina Public Policy Institute (PPPI) Wijayanto Samirin kepada Tribunnews.com, Jakarta, Sabtu (2/5/2015).
Wijayanto pun melihat, penarikan dubes sejumlah negara atas kekecewaannya terhadap pemerintah Indonesia yang tetap menjalankan hukuman mati, tidak menggangu ekonomi Indonesia. Sebab, penanaman modal banyak dilakukan oleh pihak swasta.
“Jadi ini B2B (business to business), kalau berlangsung lama sama-sama rugi. Makanya saya lihat ini efeknya bersifat jangka pendek bukan jangka panjang,” ujar Wijayanto.
Seperti diketahui pemerintahan Australia, Belanda dan Brasil telah menarik dubesnya di Indonesia.
Selain itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan harus membatalkan pertemuan dengan Menteri Transportasi Belanda Schultz Van Haagen dan pengusaha asal Belanda di acara infrastruktur Forum di Den Haag, lantaran Schultz telah mencampur adukan antara ekonomi dan politik.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.