Pendekatan Personal Seorang Pendidik

guru ok

Dalam proses pendidikan, terdapat berbagai unsur yang dapat mempengaruhi kesuksesan peserta didik. Salah satunya adalah peran pendidik. Pendidik merupakan unsur terpenting yang memiliki pengaruh yang luar biasa bagi peserta didik. Pengaruh kuat yang diberikan pendidik salah satunya melalui personal touch-nya atau pendekatan personal yang ditunjukkan dalam kesehariannya kepada peserta didik.

Pendekatan personal yang dilakukan seorang pendidik akan memberikan kekuatan dan motivasi kepada anak didiknya. Hal ini berlaku di segala jenjang pendidikan mulai jenjang dasar dan menengah hingga jenjang pendidikan tinggi. Pendekatan personal ini merupakan kunci untuk memberikan dan menularkan nilai-nilai positif yang dimiliki seorang pendidik. Untuk itu penting bagi seorang pendidik memiliki sikap, nilai dan perilaku yang sepantas dan selayaknya sebagai pendidik. Hal ini menjadi fokus dan perhatian peserta didik terhadap kekonsistennya antara perilaku yang ditunjukkan dengan apa yang diucapkan dari seorang pendidik.

Untuk menjadi sosok pendidik yang konsisten tentu tidak terjadi secara instant, akan tetapi melalui proses panjang. Ke-konsisten-an seorang pendidik terlihat dari perilaku kesehariannya kepada peserta didik. Pendekatan personal yang ditunjukkannya kepada peserta didik akan terasa alami jika memang dia memiliki konsistennya dala kesehariannya. Alami, kewajaran sikapnya kepada siapapun merupakan wujud dari diri pribadi sesungguhnya. Begitupun dengan pendekatan personal yang ditunjukkannya, jika benar-benar alami maka akan tercermin dari diri yang sesungguhnya.

Beberapa hal yang patut dimiliki oleh seorang pendidik agar proses pendidikan dan pembelajaran dapat tercipta dengan baik dan menyenangkan. Pertama, keaktifan seorang pendidik di berbagai aktivitas yang dapat memberikan dorongan atau motivasi bagi peserta didiknya. Aktif dalam arti keterlibatan yang nyata dan dapat dirasakan kehadirannya oleh peserta didik. Pendidik setiap harinya harus selalu ‘ada’ untuk siswanya dan siap untuk mengajarkan ‘ilmu’nya kepada mereka. Ini merupakan salah satu cara bagi pendidik untuk menunjukkan pendekatan personal kepada peserta didiknya.

Kedua, pendidik harus kreatif dan inovatif untuk terus mengembangkan kompetensi diri. Kreativitas seorang pendidik menjadi ‘tuntutan’ atau keharusan yang perlu dimiliki. Hal ini penting karena pendidik dihadapkan pada beragam pribadi dan karakteristik peserta didik. Dan setiap peserta didik memiliki kemampuan yang bervariasi satu sama lain. Pendidik harus memberikan setiap waktunya dengan‘sentuhan’ dan pendekatan yang pastinya berlainan satu dengan lainnya. Terkait dengan kreativitas yang menjadi cara bagi pendidik untuk dapat mendapatkan perhatian peserta didiknya, maka akan dapat berpengaruh pada cara dan metode yang diterapkannya. Untuk itu pasti, pendidik akan banyak melakukan inovasi-inovasi guna mencapai tujuan pendidikan yang diinginkannya. Inovasi yang dilakukan tentu sudah melalui evaluasi yang mendasar terhadap cara atau metode yang pernah dilakukan sebelumnya.

Ketiga, pendidik harus dapat menciptakan suasana dan kondisi yang interaktif. Suasana yang interaktif antara pendidik dan peserta didik akan sangat membantu terciptanya hubungan yang kondusif antara mereka. Dalam suasana ini, baik pendidik maupun peserta didik dapat berkomunikasi secara positif satu sama lain sehingga terciptanya suasana nyaman terutama bagi siswa. Kenyamanan yang dirasakan peserta didik akan membantu dalam ‘penyerapan’ informasi maupun materi yang diberikan. Tanpa adanya tekanan dalam proses pembelajaran akan dapat membantu keduanya untuk meraih tujuan bersama.

Keempat, efektifitas seorang pendidik menjadi utama dalam pendidikan. Inti dari proses pendidikan adalah pencapaian tujuan yang tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Salah satu karakteristik pendidik yang efektif adalah pendidik yang optimis dan percaya bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk sukses. Pendidik yang efektif secara terus menerus akan membangun kepercayaan diri peserta didiknya dan mengajarkan mereka untuk yakin pada kemampuan diri sendiri. Oleh karena itu, apapun yang hendak disampaikan seorang pendidik harus dapat membantu peserta didik belajar memiliki wawasan yang luas sehingga mereka dapat meraih keberhasilan dan kesuksesan kedepannya.

Penanaman nilai-nilai dari seorang pendidik kepada peserta didik perlu memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai faktor. Diantaranya adalah faktor lingkungan, waktu, sasaran serta strategi. Lingkungan yang ‘nyaman’ secara fisik dan ‘nyaman’ secara psikologis merupakan faktor yang akan membuat peserta didik menikmati dan menyerap dengan baik apa yang disampaikan pendidik. Faktor waktu memang dapat menjadi kendala bagi seorang pendidik jika tidak dicermati dengan seksama dan dimanfaatkan dengan baik oleh pendidik. Oleh karena itu pendidik perlu untuk memperhatikan cara yang tepat disetiap waktu yang akan digunakannya pendidik untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Selanjutnya faktor sasaran dan strategi, kedua hal ini menjadi penentu bagi efektifitas suatu proses. Strategi yang tepat untuk sasaran yang sesuai dan pas akan memiliki dampak positif bagi kedua belah pihak, pendidik dan peserta didik.

Pendekatan personal seorang pendidik dalam kesehariannya baik itu penyampaian materi yang diberikan dan juga interaksi serta komunikasi akan menjadi titik awal untuk memberikan makna penting bagi peserta didik. Pendekatan personal yang ditunjukkan oleh pendidik memiliki nilai yang mendasar dan mendalam sehingga akan dapat teringat dalam benak peserta didik kesan pertama bagi peserta didik, meskipun tidak sepenuhnya sebagai acuan atau patokan. Akan tetapi dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta didik, jika seorang pendidik memiliki kemampuan untuk ‘memikat’ peserta didik dengan personal dan pribadi yang menyenangkan buat mereka.

Kemampuan dan kelihaian seorang pendidik menjadi faktor yang memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitasnya. Kemampuan tersebut telah termasuk dalam kompetensi yang wajib secara terus menerus dipertahankan oleh seorang pendidik. Pentingnya keseimbangan kompetensi pendidik akan sangat mempengaruhi proses dan juga hasil yang diharapkan dari peserta didik. Kemampuan profesional dan pedagogik yang merupakan kemampuan terkait dengan pemahaman terhadap pelaksanaan pembelajaran dan juga penguasaan materi oleh seorang pendidik. Kedua kompetensi tersebut haruslah dilengkapi dengan kemampuan personal dan pribadi bagi seorang pendidik. Keseluruhan kompetensi tersebut menjadi satu ‘paket’ lengkap jika ingin keberhasilan optimal pada anak didik.

Oleh: Fatchiah Kertamuda
Senior Fellow Paramadina Public Policy Institute, Dosen Psikologi Universitas Paramadina

Artikel ini terbit di Bisnis Indonesia 21 Juni 2015



Author: Admin PPPI
Research, News, and Information Updates from Paramadina Public Policy Institute

Leave a Reply