BBVA EAGLEs: Negara Emerging Market Tujuan Utama Investor Global

J

akarta, 23 Februari 2011. Paramadina Public Policy Insititute (PPPI) [1] dan BBVA [2]

 

menyelenggarakan seminar dengan tema “Mengapa Perekonomian Indonesia Akan Terbang Bagai Elang (EAGLE) dalam Beberapa Dekade Mendatang”. Dalam seminar ini, BBVA Research memperkenalkan konsep “EAGLEs” atau singkatan dari Emerging and Growth-Leading Economies. EAGLEs adalah konsep yang berisi sepuluh kekuatan ekonomi termasuk Cina, India, Brazil, dan Indonesia.

 

Salah satu kriteria bagi suatu negara untuk bias masuk dalam daftar EAGLEs adalah besarnya sumbangan pertumbuhan ekonomi negara bersangkutan terhadap GDP global. BBVA menyebutkan bahwa kesepuluh kekuatan ekonomi tersebut – yang diharapkan akan menentukan lebih dari setengah pertumbuhan global dalam sepuluh tahun mendatang – merupakan negara yang patut dilirik oleh para investor untuk menanamkan modalnya.

 

Dalam keynote speech-nya, Gita Wirjawan (Kepala BKPM) menyambut baik pengelompokan oleh tim ekonom BBVA tersebut, dan Indonesia berbesar hati menjadi bagian dari EAGLEs bersama negara-negara lainnya yang diproyeksikan sebagai kontributor terbesar bagi pertumbuhan dunia selama sepuluh tahun mendatang. “Dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, peran investasi swasta sangat penting, dan Indonesia menargetkan “smart capital”, yaitu investasi yang: (1) berorientasi jangka panjang, (2) menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja, (3) meratakan pertumbuhan, (4) mengurangi kemiskinan, dan (5) mendorong pelestarian lingkungan hidup. Sebagai negara yang berkompetisi untuk mendapat investasi asing, Indonesia telah melakukan serangkaian reformasi kebijakan untuk memperbaiki iklim investasi. Pola investasi kita mengacu pada suatu roadmap yang mendorong investasi yang mempunyai karakteristik: quick wins (mengoptimalkan sumber daya alam), mendorong perbaikan infrastruktur, mamacu pertumbuhan industri dalam skala besar, dan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan” paparnya.

 

“Tahun lalu, Indonesia mencapai record nilai investasi (diluar minyak dan gas, dan perbankan), sekitar US$ 22 milyar, atau naik sebesar 50% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal yang juga menarik, realisasi investasi di luar Jawa meningkat signifikan, mendorong terciptanya kesetaraan pertumbuhan antara wilayah Indonesia bagian barat dan timur” tambah Gita.

 

Dalam presentasinya, Alicia Garcia-Herrero (Chief Economist for Emerging Market – BBVA) menyatakan bahwa Indonesia adalah salah satu kekuatan ekonomi penting dalam daftar EAGLEs. “Bahkan, kami memperkirakan dalam sepuluh tahun mendatang Indonesia akan menjadi kontributor kelima terbesar untuk pertumbuhan global setelah Cina, Amerika, India, dan Brazil. Dengan dasar ini, Indonesia sangat tepat berada dalam daftar ekonomi yang paling menjanjikan untuk investor. Karena EAGLEs bersifat dinamis dan fokus pada pertumbuhan, bukan hanya ukuran ekonomi, karenanya prestasi ekonomi Indonesia tersebut menjadikan negara ini sangat penting dalam daftar EAGLEs” ungkap Alicia.

 

Dalam diskusi ini, Stephen Schwartz (Chief of Economist for Asia – BBVA) menyebutkan bahwa inisiatif konsep EAGLEs adalah merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan aksesibilitas riset BBVA mengenai emerging market untuk klien dan publik. Pantauan BBVA pada kelompok ekonomi EAGLEs akan memungkinkan investor memiliki perspektif yang up-to-date tentang emerging market, terutama terkait dengan beberapa negara yang berperan penting bagi perekonomian global. Sebagai bank global, BBVA menempatkan dirinya sebagai penyedia informasi penting tersebut. BBVA merencanakan untuk menerbitkan laporan triwulanan tentang EAGLEs melalui kolaborasi dengan think-tank dan lembaga riset terkemuka.

Raden Pardede (Pendiri CReco Consulting), sebagai salah satu pembicara dalam diskusi, menyebutkan bahwa kinerja ekonomi Indonesia yang kuat telah membangun optimisme di masa depan. Raden yakin bahwa posisi Indonesia, bersama Brazil, Rusia, India dan Cina memberikan dampak yang positif bagi Indonesia. Publikasi hasil riset BBVA EAGLEs tersebut secara jelas menggambarkan potensi Indonesia. “Beberaoa persyaratan untuk melesat telah ada, namun beberapa bidang perlu didorong sehingga Indonesia bisa setara dengan negara-negara BRIC atau EAGLEs. Indonesia perlu memperbaiki berbagai kebijakan public, efisiensi birokrasi, dan kualitas SDM” jelas Raden.

Dalam statemen penutup diskusi, Wijayanto (Managing Director Paramadina Public Policy Institute) yang memandu jalannya diskusi menyebutkan bahwa ekonomi Indonesia telah menunjukkan kekuatannya selama lima tahun terakhir. Disamping pertumbuhan GDP yang tinggi, perubahan pada agregat GDP juga merupakan sinyal yang baik. Persentase investasi pada GDP terus tumbuh dari 24% dari GDP tahun 2006 menjadi 32% di tahun 2010, mungkin ini angka tertinggi yang pernah dicapai dalam 12 tahun terakhir. Menurut Wijayanto, mengingat investasi bermakna menunda konsumsi saat ini untuk manfaat masa depan, tren tersebut menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia memiliki potensi untuk tumbuh lebih cepat di tahun-tahun mendatang. “Terlebih lagi, bila investasi tersebut dialokasikan pada aset produktif seperti bidang manufaktur dan infrastruktur” imbuhnya.

 

Sekitar 150 peserta dari berbagai latar belakang – komunitas bisnis, pembuat kebijakan, akademisi, aktivis NGO, dan media, menghadiri diskusi yang diadakan pada Kampus Pascasarjana Universitas Paramadina, di Gedung Energi lantai 22, SCBD, Jakarta.

 

Metodologi EAGLEs dapat ditemukan dalam laporan, “Who are the EAGLEs: Driving Global Growth for the Next Ten Years,” 14 Februari 2011 (dapat didownload dari www.bbvaeagles.com)

Untuk informasi lebih lanjut:

 


[1] PPPI adalah lembaga think-tank independen dan non-partisan berada di bawah Universitas Paramadina, bertujuan untuk mendorong pelaksanaan kebijakan publik yang baik yang memungkinkan Indonesia menggali potensinya yang luar biasa. PPPI memiliki fokus memberikan berbagai rekomendasi kebijakan kepada pemerintah.

 

[2] Banco Bibao Vizcaya Argentaria (BBVA) adalah salah satu bank terbesar di Spanyol. BBVA memiliki lebih 200 ekonom dan ahli strategi di seluruh dunia. BBVA memiliki posisi yang kuat di Eropa, Amerika Latin, dan Asia; dan memiliki analisa mendalam tentang emerging market economies.

 

Last Updated (Friday, 25 February 2011 09:42)



Author: Admin PPPI
Research, News, and Information Updates from Paramadina Public Policy Institute

Leave a Reply