Demi kemajuan pendidikan, guru harus melek teknologi

Merdeka.com – Wacana pemerintah terkait penerapan ICT (Information Communications Technology) di dunia pendidikan, nampaknya butuh kerja keras lebih. Pasalnya, saat ini penggunaan ICT di dunia pendidikan khususnya di tingkat SD hingga SMA masih di angka 20 persen. Hal itu diungkapkan oleh pengamat pendidikan dari Paramadina Public Policy Institute, Totok A. Soefijanto.

“Penggunaan ICT di sekolah masih sekitar di angka 20 persen. Di level SD yang masih sedikit. Dan itu pun masih di pulau Jawa dan Sumatera. Kawasan Indonesia Timur (KIT) belum,” ujarnya saat ditemui Merdeka.com seusai acara “Media Briefing, Indonesia Education Roundtable” hasil kerjasama Microsoft dan Paramadina Institute for Education Reform di Jakarta, (30/04).

Dirinya melanjutkan, rendahnya penerapan ICT di sekolah-sekolah disebabkan bukan hanya dari sisi infrastruktur internet yang belum merata, tapi juga dari tenaga pengajar yang belum mengerti tentang teknologi.

“Penggunaan teknologi bukannya tanpa kendala juga. Justru ini juga perlu diperhatikan, yakni soal guru. Masalahnya, berdasarkan hasil survey, ketika guru tidak mengerti mengoperasikan teknologi ajar, maka seringnya guru itu malas menggunakan teknologi itu. Akhirnya, karena malas menggunakan teknologi, yang ada teknologi yang bisa memudahkan mengajar, justru dia simpan di lemari,” jelas Totok.

Oleh karena itu, saran Totok, para guru sudah seharusnya mau dan melek teknologi agar nantinya penggunaan ICT di Indonesia khususnya di bidang pendidikan bisa berkembang.

“Saya menghimbau untuk guru untuk coba belajar ICT. Pelan-pelan saja dulu. Belajar pakai microsoft word, Excel, dan lain sebagainya. Saya yakin ketika sudah ada niat dan terus belajar, para guru akan semakin excited mempelajarinya,” tutupnya.

SUMBER



Author: Admin PPPI
Research, News, and Information Updates from Paramadina Public Policy Institute

Leave a Reply